Home » » Penanggulangan Infeksi Saluran Napas Atas (ISPA)

Penanggulangan Infeksi Saluran Napas Atas (ISPA)

ISPA.............???


Definisi :
Infeksi saluran napas akut dalam bahasa Indonesia juga di kenal sebagai ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) atau URI (dalam bahasa inggris) singkatan dari under respiratory infection adalah penyakit infeksi yang bersifat akut dimana  melibatkan organ saluran pernapasan mulai dari hidung, sinus,  laring hingga alveoli.

Tanda-tanda dan gejala :
  1. Badan pegal pegal (myalgia), 
  2. Beringus (rhinorrhea)
  3. Batuk.
  4. Sakit kepala.
  5. Sakit pada tengorokan.
Penyebab :

Penyebab  ISPA terdiri lebih dari 300 jenis bakteri, virus dan riketsia.
Bakteri penyebab ISPA antara lain adalah dari genus Streptokokus, Stafilokokus, Pneumokokus, Hemofillus, Bordetelia dan Korinebakterium. Virus penyebab ISPA antara lain adalah golongan Miksovirus, Adnovirus, Koronavirus, Pikornavirus, Mikoplasma, Herpesvirus dan lain-lain.

Diagnosis yang termasuk dalam keadaan ini adalah, rhinitis, sinusitis, faringitis, tosilitis dan laryngitis.


Penatalaksanaan pada ISPA 
Strategi penatalaksanaan kasus mencakup pula petunjuk tentang pemberian makanan dan minuman sebagai bagian dari tindakan penunjang yang penting bagi pederita ISPA (4). Penatalaksanaan ISPA meliputi langkah atau tindakan sebagai berikut :
Perawatan dirumah
Beberapa hal yang perlu dikerjakan seorang ibu untuk mengatasi anaknya yang menderita ISPA.

1. Mengatasi panas (demam)
  • Untuk anak usia 2 bulan samapi 5 tahun demam diatasi dengan memberikan parasetamol atau dengan kompres.
  • Bayi dibawah 2 bulan dengan demam harus segera dirujuk. Parasetamol diberikan 4 kali tiap 6 jam untuk waktu 2 hari. Cara pemberiannya, tablet dibagi sesuai dengan dosisnya, kemudian digerus dan diminumkan. Memberikan kompres, dengan menggunakan kain bersih, celupkan pada air (tidak perlu air es).
2. Mengatasi batuk.
  • Dianjurkan memberi obat batuk yang aman yaitu ramuan tradisional yaitu` jeruk nipis ½ sendok teh dicampur dengan kecap atau madu ½ sendok teh , diberikan tiga kali sehari.
  • Pemberian makanan, berikan makanan yang cukup gizi, sedikit-sedikit tetapi berulang-ulang yaitu lebih sering dari biasanya, lebih-lebih jika muntah. Pemberian ASI pada bayi yang menyusu tetap diteruskan.
  • Pemberian minuman, usahakan pemberian cairan (air putih, air buah dan sebagainya) lebih banyak dari biasanya. Ini akan membantu mengencerkan dahak, kekurangan cairan akan menambah parah sakit yang diderita.
  • Lain-lain, tidak dianjurkan mengenakan pakaian atau selimut yang terlalu tebal dan rapat, lebih-lebih pada anak dengan demam. Jika pilek, bersihkan hidung yang berguna untuk mempercepat kesembuhan dan menghindari komplikasi yang lebih parah. Usahakan lingkungan tempat tinggal yang sehat yaitu yang berventilasi cukup dan tidak berasap. Apabila selama perawatan dirumah keadaan anak memburuk maka dianjurkan untuk membawa kedokter atau petugas kesehatan. 
  • Untuk penderita yang mendapat obat antibiotik, selain tindakan diatas usahakan agar obat yang diperoleh tersebut diberikan dengan benar selama 5 hari penuh. Dan untuk penderita yang mendapatkan antibiotik, usahakan agar setelah 2 hari anak dibawa kembali kepetugas kesehatan untuk pemeriksaan ulang
3. Pencegahan dan Pemberantasan
    Pencegahan dapat dilakukan dengan :
  • Menjaga keadaan gizi agar tetap baik.
  • Immunisasi.
  • Menjaga kebersihan prorangan dan lingkungan.
  • Mencegah anak berhubungan dengan penderita ISPA.
   Pemberantasan yang dilakukan adalah :
  • Penyuluhan kesehatan yang terutama di tuj ukan pada para ibu.
  • Pengelolaan kasus yang disempurnakan.
  • Immunisasi.
 demikianlah semoga bermanfaat.....!!
  

0 comments :

Post a Comment

Popular Posts

 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. PENKES - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger