Home » » Diet rendah garam bagi penderita Hipertensi

Diet rendah garam bagi penderita Hipertensi

Apa yang dimaksud dengan diet rendah garam?

Yaitu pengaturan makanan dan atau minuman pada penderita hipertensi dengan mengatur penggunaan garam dapur (Garam Natrium) pada setiap makanan dan atau minuman yang akan dikonsumsi.

Diet bagi Penderita Hipertensi
Pembuluh darah koroner yang menderita aterosklerotik, selain menjadi tidak elastis, juga mengalami penyempitan sehingga tahanan terhadap aliran darah dalam pembuluh koroner juga naik. Naiknya tekanan sistolik karena pembuluh darah tidak elastis serta naiknya tekanan diastolik akibat penyempitan pembuluh darah tersebut, dikenal dengan istilah tekanan darah tinggi atau hipertensi. 

Pembatasan jumlah cairan, ataupun pemberian cairan / air minum lebih daripada biasanya kepada penderita, juga ternyata tidak ada pengaruhnya terhadap tekanan darah.
Diet rendah garam umumnya dianjurkan bagi penderita tekanan darah tinggi. Akan tetapi banyak ahli kedokteran yang masih meragukan efek diet rendah garam itu terhadap penurunan tekanan darah.
Lebih-lebih jika kandungan natrium dalam diet penderita di atas 250 gram sehari. Jadi agar diet rendah garam itu membawa pengaruh berupa penurunan tekanan darah, maka kandungan natrium dalam diet harus berkisar antara 200 – 250 mg sehari.

Jika digunakan diet Kempner dengan kadar natrium sekitar 200 mg, diet itu harus diberikan untuk jangka waktu yang lama. Karena itu, penderita hipertensi, sungguhpun ia sudah menjalani diet pantang garam, masih juga memerlukan obat-obatan untuk menurunkan tekanan darah.

"Dari hasil penelitian ini terbukti bahwa orang tidak perlu khawatir berlebihan akan asupan garam mereka," kata Dr Niels Graudal, konsultan senior penyakit dalam dan rematologi dari Copenhagen University Hospital di Denmark.

Hal itu terjadi karena sensitivitas setiap orang akan asupan sodium berbeda-beda. "Ada orang yang lebih sensitif pada garam dibanding orang lainnya. Kendati begitu, pola makan rendah garam tetap lebih sehat," kata Dr Suzanne Steinbaum, ahli pencegahan penyakit jantung dari New York, AS.

Makanan yang dianjurkan bagi penderita hipertensi :
  1. Sayuran dan buah-buahan. Kandungan serat dan vitamin Cnya dapat membantu menurunkan tekanan darah tinggi.
  2. Serealia juga berfungsi untuk membantu menyerap lemak dan kandungan seratnya membantu dalam poses pencernaan makanan.
  3. Jenis ikan yang banyak mengandung lemak seperti salmon, makerel, dan sarden.
Makanan Yang harus dikurangi  bagi penderita Hipertensi 
  1. Makanan kaleng atau makanan yang sudah diproses dengan kandungan garam yang tinggi.
  2. Jenis ikan yang banyak mengandung lemak seperti salmon, makerel dan sarden
  3. Makanan berlemak.
  4. Minuman beralkohol
Makanan Yang harus dihindari 
  1. Makanan bergaram tinggi.
  2. Konsumsi alkohol berlebih dan merokok.
Mengapa Garam Berbahaya 
Di Indonesia, hampir 90 persen penderita hipertensi (tekanan darah tinggi) masuk dalam kategori primer. Artinya, penyakit tersebut amat dipengaruhi oleh faktor makanan yang banyak dibubuhi garam. Diet rendah garam sejak dini membantu mencegah terkena risiko hipertensi. "Hipertensi primer ini tidak hanya menjadi masalah di Indonesia, tetapi juga di negara-negara Asia lainnya. riwayat penyakit hipertensi dalam keluarga. Selain menghindar dari faktor risiko lain seperti stress. Pasalnya, stress dapat memicu peningkatan hormon adrenalin dan kortisol.

"Dan yang tak kalah penting adalah hindari rokok dan minuman beralkohol, ganti dengan kegiatan olahraga dan banyak mengkonsumsi makanan berserat," katanya menandaskan.

Hipertensi patut mendapat perhatian, karena di Amerika penyakit tersebut telah menjadi keprihatinan tersendiri. Mengingat, saat ini ada sekitar 20 persen penduduk Amerika atau lebih dari 50 juta orang yang terkena hipertensi. "Setiap tahun ada sekitar 2 juta orang di Amerika terdeteksi kena hipertensi. 

Dari 50 juta populasi hipertensi, sayangnya yang melakukan kontrol rutin hanya sekitar 27 persen dan
sekitar 13 persen tidak mengetahui kalau mereka menderita hipertensi," kata dr Sari.

Bagaimana prevalensi hipertensi di Indonesia ?
Data Departemen Kesehatan menunjukkan, tingkat prevalensi hipertensi di Indonesia ditenggarai telah mencapai 17-21 persen dari total penduduk. "Parahnya, kebanyakan dari pengidap tidak menyadari kalau mereka sudah menderita penyakit hipertensi," kata Sekjen Depkes, dr Sjafii Achmad dalam pidato pembukaannya. Menurut Sjafii Achmad, kebanyakan masyarakat tidak sadar kalau dirinya terkena hipertensi, lantaran penyakit itu ditandai oleh gejala-gejala khusus.
 "Data WHO, dari 50 persen penderita hipertensi yang terdeteksi, hanya 25 persen mendapat pengobatan dan hanya 12,5 persen yang dapat diobati dengan baik.
Dr Sari mengemukakan, hipertensi bukan saja menimbulkan kelainan vaskuler yang menjadi pemicu terjadinya serangan stroke dan jantung, tetapi juga merusak ginjal yang berujung pada cuci darah akibat ginjalnya yang sudah tidak berfungsi. "Hipertensi juga bisa merusak kerja mata dan menimbulkan kelainan atau gangguan kerja otak, sehingga intelegensia penderita dapat menurun drastis.
Demikianlah sobat pembaca pembahasan diet rendah garam kali ini semoga bermanfaat bagi semua.



0 comments :

Post a Comment

Popular Posts

 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. PENKES - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger